Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro, mengungkapkan harapannya menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Vietnam. Indro berharap agar Skuad Garuda Muda dapat tampil dengan penuh kebanggaan dan nasionalisme di ajang tersebut.
“Pelatih Shin Tae-yong punya tanggung jawab yang besar kepada anak didiknya. Dia tentunya harus menyiapkan rasa mental yang bangga kepada para pemain karena sudah bisa sampai ditahap ini,” ujar Indro
“Dengan tumbuhnya rasa bangga ini, diharapkan dapat membangun spirit yang kuat untuk membangun chemistry team agar lebih kompak kedepannya,” ujarnya lagi.
Indro mengungkapkan bahwa skuat garuda muda secara teknik dan skill sudah setara dengan Vietnam. Akan tetapi, jiwa bangga untuk membangun spirit yang kuat justru sangat dibutuhkan agar dapat menumbangkan negeri naga biru.
“Spirit Vietnam sangatlah kuat, hal itu tidak serta merta dapat dikalahkan dengan mudah dengan skil dan teknik saja. Lebih dari itu semua, spirit kita juga perlu di bangun melalui rasa kebanggan garuda muda agar bisa mengimbangi atau bahkan mengalahkan Vietnam,” tegasnya.
Tim nasional Indonesia akan berlaga pada kelanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Indonesia berada pada Grup F dan akan bertanding dengan Vietnam dua kali berturut-turut pada ajang kaulifikasi ini. Pada tanggal 21 Maret 2024, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pertadingan pertama. Setelah seminggu menjelang, giliran Garuda Muda akan berlaga di tandang Vietnam
Intruksi Shin Tae-yong Untuk Laga Vietnam
Selain membangung rasa kebanggaan, Shin Tae-yong juga memiliki tanggung jawab lainnya. Dia harus mampu memberikan intruksi yang dapat membenahi kekurangan dari tim Garuda Muda jelang laga melawan Vietnam.
“Permainan Tiki-Taka ala Barca adalah solusi yang tepat untuk menunjukkan kualitas para pemain dan juga pelatih Indonesia. Keindahkan oporan bola dari kaki ke kaki akan cukup menyulitkan Skuad negeri naga biru dalam memenangkan pertandingan,” tegas Indro.
“Kita tahu bersama bahwa para pemain Vietnam memiiliki kecepatan dalam lapangan. Hal seperti ini tidak boleh dimanfaatkan oleh mereka, karena dengan adanya kesalahan dasar berupa passing atau menahan bola yang salah, maka Vietnam tidak akan segan memanfaatkan peluang itu menjadi sebuah gol,” sambungnya.
